Zoophobia adalah memiliki kecenderungan genetik untuk takut dengan jenis hewan tertentu. Pengidap cenderung takut dengan binatang berlendir seperti kadal (Scoliodentosaurophobia), katak (Ranidaphobia), ular (Ophidiophobia), laba-laba (Arachnophobia), dan sebagainya.

Seringkali hewan yang ditakuti oleh Zoophobia adalah ular, laba-laba, serangga, atau hewan yang merangsang rasa jijik dan takut. Sampai batas tertentu, ketakutan ini diperlukan untuk kelangsungan hidup spesies manusia. Tingkat atau sejauh mana manusia takut dengan binatang tertentu secara langsung memiliki keterkaitan dengan karakteristik hewan. Sifat yang membangkitkan rasa takut tersebut juga dirasakan oleh hewan kepada manusia.

Biasanya, orang yang mengidap fobia terhadap hewan pernah memiliki pengalaman negatif di masa kecil yang melibatkan hewan tertentu. Dalam beberapa kasus, rasa takut akan hilang dengan sendirinya tanpa perawatan khusus. Namun, dalam kasus ekstrim lainnya, fobia bertahan seumur hidup.Fobia ini dapat muncul pada semua jenjang usia, tetapi lebih banyak terjadi pada wanita dan anak. Adanya riwayat gangguan anxietas atau gangguan mental lainya menaikkan risiko untuk terkena fobia ini.

Gejala-gejala bagi pengidap Zoophobia mungkin bisa muncul ketika individu sedang tidak dihadapkan pada objek dari ketakutannya. Bahkan, ketika hanya memikirkannya saja, pengidap fobia ini bisa langsung memperlihatkan gejalanya! Gejala fisik dan emosional yang umum dari fobia terhadap hewan ini meliputi:

-Merasa seperti tercekik, sekarat
-Merasa pusing, pingsan
-Berkeringat, gemetar
-Mengalami denyut jantung yang tinggi
-Pernapasan cepat dan dangkal
-Berdiam diri di tempatnya
-Mencoba melarikan diri.

sumber : https://www.go-dok.com/mengenal-zoophobia-atau-fobia-terhadap-hewan/