Yogyakarta (14/07/24)-Psikologi Unisa Yogyakarta bekerja sama dengan salah satu mitra, Dimana mitra pengadilan, Kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, dll melainkan mitra yang diajak untuk bekerja sama berasal dari pusat rehabilitasi narkoba.
Psikologi Unisa Yogyakarta memilih mahasiswa yang diajukan melalui perseleksian dan pemberkasan yang ketat.
Mahasiswa yang lulus dari administrasi hingga wawancara, diantaranya adalah 1. Muhammad Raja’ Firdaus, Pandu Nanda Pratama, Arya Dwi Erlangga, Intan Munawaroh, Latifa Alfiatul, dan Seilyana ZahrotulWaktu.Tidak hanya dari mahasiswa, melainkan Psikologi Unisa Yogyakarta menghadirkan Dosen Pembimbing Lapangan untuk membantu dan mengawasi mahasiswanya dalam kegiatan program magang MBKM di Ponpes Al Islamy.
Dosen Pembimbing Lapangan yang ditunjuk dalam kegiatan tersebut yakni Ibu Zahro Varisna R. S.Psi, M,Psi., Psikolog.
Kegiatan ini bertujuan untuk mencari informasi serta membantu pasien menyelesaikan permasalahan baik perilaku, emosi dan sosial yang dialami. Selain itu kegiatan ini juga dapat melatih pasien untuk menggantikan pikiran negatif dengan pikiran yang lebih realistis dan positif sehingga pasien dapat interaksi sosial yang lebih baik serta hubungan yang lebih sehat.
Mahasiswa melakukan kegiatan konseling pada tanggal 16 Juni 2024 pada pukul 09.00-10.00 WIB, dengan berfokus memberikan pemahaman serta mengubah perilaku dari pasien dengan pendekatan kognitif.
Konseling dimulai dengan membangun hubungan yang baik (bonding) antara mahasiswa dan pasien. Menggunakan teknik-teknik komunikasi empatik untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi pasien. Mahasiswa dengan lembut menanyakan alasan di balik perilaku malas mandi pasien.
Pasien menyampaikan berbagai alasan, seperti merasa tidak berenergi, tidak melihat pentingnya mandi, atau memiliki kepercayaan tertentu yang mempengaruhi kebiasaan mereka. Mahasiswa menggunakan pendekatan kognitif untuk membantu pasien memahami pentingnya kebersihan diri.
Mahasiswa menggunakan ajaran agama Islam untuk memberikan pemahaman lebih lanjut kepada pasien. Memberikan contoh-contoh bagaimana menjaga kebersihan diri dapat membawa manfaat spiritual dan fisik yang positif.
Kegiatan ini berjalan dengan lancar. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat membantu pasien mencapai pemulihan yang stabil dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Selain itu, kegiatan ini juga memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri. Melalui upaya bersama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mendukung bagi semua orang yang terlibat dalam proses pemulihan.