Yogyakarta-Psikologi Unisa Yogyakarta menghadirkan Kembali program proyek kemanusiaan MBKM dengan pendekatan berbagai macam ilmu psikologi.
Mahasiswa Psikologi Unisa Yogyakarta diharapkan untuk bisa menguasai kedua skill dalam dunia pekerjaan, yakni soft skill dan hard skill.Mahasiswa yang diberikan kepercayaan dalam menjalankan program proyek kemanusiaan MBKM di Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Yogyakarta adalah Alina Puteriyani Syukur, Amalia Sukma Wahyuni, Arum Prawesti, Ratu Haya Aulia Nabilla, Sofie Nazilaturrizqi, dan Yumna Nafida Zuhroh.
Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari cara mengaji menggunakan bahasa isyarat dan memberikan edukasi tentang penggunaan bahasa isyarat yang benar dalam mengaji. Memberikan dukungan dan fasilitas yang memadai bagi teman tuli dan umum untuk belajar mengaji menggunakan bahasa isyarat, membangun lingkungan belajar yang suportif, inklusif, dan ramah bagi semua santri.
Selain itu, kegiatan ini juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan keterampilan sosial, menciptakan lingkungan yang mendukung keberagaman dan inklusi dalam dunia pendidikan, memberikan pengalaman positif bagi semua peserta mengenai inklusivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini memberikan dukungan dan fasilitas yang memadai bagi teman tuli dan umum untuk belajar mengaji, membangun lingkungan belajar yang inklusif, suportif, dan ramah bagi semua santri. Selain itu, kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan keterampilan sosial, juga memberikan pengalaman positif mengenai keberagaman dan inklusivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan mengaji berjalan dengan tenang dan santai, namun penuh antusiasme peserta. Kegiatan dimulai dengan pembukaan, guru mengajarkan mengucap salam menggunakan bahasa isyarat, membaca taawudz, dan basmalah.
Selanjutnya, pada sesi mengaji, santri diajarkan sesuai kemampuan mengajinya. Santri yang baru masuk, diajarkan dasar-dasar mengaji bahasa isyarat terlebih dahulu mulai dari huruf hijaiyah, membaca dengan fathah, kasroh, dan dhommah. Proses mengaji akan dilanjutkan di minggu-minggu setelahnya. Kegiatan mengaji biasanya akan diakhiri dan ditutup ketika adzan dzuhur atau ashar berkumandang.
Kegiatan ini ditutup dengan khidmat saat adzan dzuhur atau ashar berkumandang, yang menandai akhir dari sesi mengaji hari itu. Semoga kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan di masa mendatang, sehingga dapat memperkuat komitmen kita terhadap pendidikan yang inklusif bagi semua.