4 Bulan Wujudkan Kesehatan Mental Komunitas: Dedikasi Mahasiswa Psikologi UNISA Yogyakarta di Puskesmas Godean 1
YOGYAKARTA, Sebuah terobosan dalam layanan kesehatan jiwa masyarakat dilakukan melalui program pengabdian mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta. Dalam kurun waktu empat bulan, mahasiswa melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berbasis proyek kemanusiaan di Puskesmas Godean 1, Kabupaten Sleman.
Revolusi Layanan Kesehatan Mental Berbasis Komunitas
Program empat bulan ini dirancang khusus untuk mengintegrasikan layanan kesehatan mental ke dalam sistem pelayanan primer. Para mahasiswa melakukan inovasi layanan melalui Penerapan Sistem Deteksi Dini menggunakan alat skrining terkini untuk mendeteksi risiko depresi postpartum pada ibu hamil, Program Pendampingan Komprehensif bagi pasien gangguan jiwa melalui kolaborasi dengan keluarga dan kader Kesehatan, dan Edukasi Kesehatan Mental Adaptif yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masing-masing kelompok sasaran.
Metode Intervensi Holistik
Para peserta program mengembangkan pendekatan unik yang menggabungkan:
Pendekatan Klinis-Psikologis
- Assessment menggunakan instrument HADS (Hospital Anxiety and Depression Scale) dan WHO-DAS
- Terapi kognitif-perilaku sederhana untuk manajemen stres
- Teknik mindfulness dan grounding untuk regulasi emosi
Pendekatan Sosial-Komunitas
- Pendampingan keluarga melalui home visit terstruktur
- Pelatihan kader kesehatan jiwa masyarakat
- Pengembangan support group untuk kelompok rentan
Transformasi Digital Layanan Kesehatan
Selama program, mahasiswa mengembangkan database digital untuk monitoring kesehatan jiwa Masyarakat, Materi psikoedukasi digital yang dapat diakses melalui platform kesehatan puskesmas, dan Sistem pelaporan online untuk kasus-kasus prioritas.
Dampak Program MBKM bagi mahasiswa
Kehadiran mahasiswa psikologi memberikan dampak positif yang terlihat jelas, salah satunya yakni 92% peningkatan deteksi dini masalah mental pada kelompok risiko, terbentuknya 20 kader kesehatan jiwa professional, pengurangan 40% angka drop-out follow up pasien ODGJ, dan Terlatihnya 150 orang dari berbagai kelompok Masyarakat.
Dampak program ini terlihat dari tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan. Mulai dari sesi psikoedukasi untuk ibu hamil dan guru UKS, hingga forum diskusi khusus untuk remaja dan lansia. Setiap kegiatan dirancang untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya kesehatan mental, sekaligus mengurangi stigma yang melekat pada isu-isu kejiwaan.
Program empat bulan ini telah meninggalkan warisan berharga berupa sistem layanan kesehatan mental yang lebih terstruktur dan berkelanjutan. Model kolaborasi yang dikembangkan dapat menjadi blueprint untuk replikasi di puskesmas lainnya, memperkuat jaringan layanan kesehatan mental primer di Indonesia. Inisiatif ini membuktikan bahwa investasi dalam kesehatan mental masyarakat bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan, tetapi juga memerlukan keterlibatan aktif dari dunia pendidikan dan komunitas lokal.
#KesehatanMentalUntukSemua #MBKMBerkarya #PsikologiUNISA #InovasiKesehatan #GodeanSehat #KolaborasiUntukPerubahan #MentalHealthMatters #CommunityWellbeing #UNISAPeduli