Program Studi S1 Psikologi Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melalui Biro Layanan Psikologi (BLP) UNISA Yogyakarta bersama Tim Psikososial UNISA Yogyakarta terlibat dalam proses pemulihan (recovery) psikologis korban pasca bencana gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada hari Ahad (01/01/2023) hingga satu bulan ke depan.
Pada hari Senin (21/11/2022) lalu telah terjadi bencana gempa dengan kekuatan 5,6 SR di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Tidak berhenti sampai disitu, gempa susulan sering terjadi hingga awal tahun 2023. Gempa tersebut telah menyebabkan kerusakan di berbagai wilayah. Tidak sedikit pula bangunan yang runtuh termasuk bangunan sekolah yang menjadi pusat belajar dan pusat pendidikan bagi anak-anak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Hal ini pada akhirnya menyebabkan anak-anak kehilangan hak mendapatkan pendidikan untuk sementara waktu.
Saat ini, beberapa wilayah terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat masih berada dalam tahap pemulihan (recovery) pasca bencana. Tim Psikososial UNISA Yogyakarta bersama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Yogyakarta sebagai lembaga penanggulangan bencana Muhammadiyah di Kota Yogyakarta sekaligus menghimpun relawan Muhammadiyah di Yogyakarta ikut andil dalam pemulihan (recovery) korban bencana gempa khususnya pemulihan psikologis anak.
Selain dampak fisik yang menjadi pusat perhatian pasca bencana, dalam hal ini MDMC juga menaruh perhatian pada dampak psikologis korban. Prinsip yang ditanamkan dan dipegang teguh oleh semua relawan Muhammadiyah bahwa “Anak hanya boleh menangis pada hari pertama saat bencana dan hari selanjutnya harus kembali tersenyum” menjadi penyemangat untuk memulihkan kondisi mental dan psikologi warga terdampak khususnya anak-anak.
Sabtu (7/01/2023) di Tenda Ceria RT 04 Desa Cieundeur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Tim Psikososial UNISA Yogyakarta melaksanakan kegiatan pembelajaran kepada anak-anak terdampak gempa dengan metode Fun Learning. Metode belajar Fun Learning merupakan salah satu cara belajar mengasyikkan dan menyenangkan yang berpusat pada kondisi psikologi anak. Dalam metode belajar ini, Tim Psikososial UNISA Yogyakarta menerapkan edukasi sambil bernyanyi, Aram Zam-Zam, dan melatih kefokusan anak-anak. Sekitar 40 anak mengikuti kegiatan ini dengan antusias.
“…kak seru kapan lagi tenda cerianya…”, ujar Nesa salah satu anak-anak yang mengikuti kegiatan tersebut. Hal ini menjadi salah satu indikasi bahwa metode belajar yang diterapkan oleh Tim Psikososial UNISA Yogyakarta disambut baik oleh anak-anak.
Harapannya, korban terdampak bencana gempa ini dapat segera pulih baik dari segi fisik maupun psikis. Dan proses rehabilitasi rumah-rumah penduduk, sekolah, maupun fasilitas publik lainnya dapat segera diselesaikan. (Oleh : Tim Psikososial UNISA)