Kesehatan jiwa penting sebagai tameng dan doping mental yang berpengaruh bagi kesehatan fisik kita. Tetapi, masalah sehari-hari yang dihadapi, dapat membuat seseorang tertekan hingga muncul rasa tidak nyaman bahkan dapat berkembang menjadi gangguan psikologis hingga depresi. Sayangnya, tidak banyak orang mengerti bahwa kondisi depresi membutihkan dukungan. Faktanya, depresi justru dijadikan bulyyan dan olokan akan kondisi seseorang hingga muncul stigma berulang bahwa depresi itu kurang iman, dasar orangnya, hingga beberapa sebutan tidak nyaman lainnya.
Seperti apakah stigma berkembang? Dan bagaimana sejatinya depresi itu terbagi? Berbahayakah ia? Benarkah depresi adalah penyebab utama bunuh diri?
Dalam rangka ikut menjaga kesehatan jiwa masyarakat, Prodi Psikologi UNISA Yogyakarta, ikut menyemarakkan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia yang jatuh tiap.tanggal 10 September, dengan memberikan edukasi kepada para mahasiswa dan masyarakat dalam psikoedukasi dengan Judul DEPRESI DAN STIGMA KESEHATAN JIWA, yang disampaikan oleh Ibu Ratna Yunita Setiyani S, M.Psi., Psikolog, dosen Psikologi UNISA Yogyakarta yang concern di bidang Klinis sebagai Praktisi, Trainer, Motivator dan Penggiat sosial. Dan akan dimoderatori oleh Mahasiswi Psikologi UNISA Yogyakarta angkatan 2017, Anindya Putri.