Empowering Communities, Shaping Psychologists: MBKM Humanitarian Project at Puskesmas Gamping 1
Yogyakarta, dalam dunia yang semakin dinamis, link and match antara dunia pendidikan dan kebutuhan masyarakat menjadi kunci. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) terus membuktikan diri sebagai jembatan antara teori di ruang kuliah dan realitas di masyarakat. Salah satu episode suksesnya ditulis oleh para mahasiswa Psikologi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta melalui sebuah proyek pengabdian yang berlangsung intensif selama empat bulan, mengisi hari-hari dari pertengahan April hingga pertengahan Juli 2025 di Puskesmas Gamping 1. Merespons hal ini, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) hadir sebagai terobosan, memungkinkan mahasiswa mengasah kompetensi langsung di lapangan.
Selama empat bulan penuh, tepatnya dari 14 April hingga 14 Juli 2025, mahasiswa terjun langsung ke Puskesmas Gamping 1. Mereka tidak hanya menjadi pengamat, tetapi menjadi bagian aktif dari sebuah ekosistem kesehatan yang melayani masyarakat dari berbagai lapisan usia dan latar belakang.
Kolaborasi Nyata untuk Kesehatan Mental Komunitas
Proyek ini adalah contoh sempurna dari collaborative synergy antara institusi pendidikan dan layanan kesehatan. Kolaborasi strategis antara kampus dan puskesmas ini menciptakan suatu hubungan simbiosis. Puskesmas mendapatkan tambahan tenaga pendukung yang segar dan berpengetahuan, sementara mahasiswa mendapatkan laboratorium hidup untuk mengaplikasikan ilmu mereka. Sinergi ini secara langsung memperkuat pilar promosi dan pencegahan (promotif-preventif) dalam layanan kesehatan mental masyarakat, menyentuh semua lapisan, dari kader kesehatan, ibu hamil, balita, remaja, kelompok usia produktif, lansia, hingga menyentuh kehidupan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang telah mencapai kondisi stabil.
Jangkauan kegiatan mereka sangat luas dan inklusif, melibatkan kader posyandu, lansia, usia produktif, remaja, balita, ibu hamil, hingga pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) yang sudah stabil. Pendekatan ini menunjukkan bahwa kesehatan psikologis adalah hak semua orang, tanpa terkecuali.
Beyond Theory: Learning by Doing di Lapangan
Tujuan utama program magang MBKM ini adalah meningkatkan kompetensi praktis mahasiswa. Di sini, teori-teori psikologi yang dipelajari di kelas diujikan dalam realitas kehidupan masyarakat yang kompleks. Selama kurun waktu empat bulan tersebut, kompetensi mahasiswa diasah melalui serangkaian aktivitas langsung:
- Penerapan Langsung: Kemampuan asesmen psikologis dan konseling tidak lagi abstrak, tetapi diterapkan dalam dialog dengan pasien dan warga.
- Kreativitas dan Edukasi: Mereka terlibat dalam perancangan media promosi kesehatan yang kreatif dan mudah dipahami, serta aktif memberikan edukasi kesehatan mental (psikoedukasi).
- Keterampilan Administratif & Kolaborasi: Kontribusi dalam input data, dokumentasi, serta kerja sama dengan tenaga kesehatan lain dan mahasiswa dari disiplin ilmu berbeda melatih ketelitian dan kemampuan berkolaborasi dalam tim yang multidisiplin.
Melalui program seperti Posyandu, Prolanis, PHN, dan bakti kesehatan, mereka tidak hanya belajar menjadi psikolog, tetapi juga belajar menjadi pendengar yang baik, problem solver, dan agen perubahan di tingkat akar rumput.
Mahasiswa mengembangkan hard skills seperti Assesment dan skrining kesehatan mental, Konseling dasar untuk berbagai kelompok, serta Psikoedukasi dan pembuatan media promosi Kesehatan. Tak kalah penting, soft skills mereka juga terasah seperti Komunikasi efektif dengan pasien dan tenaga Kesehatan, Kerja sama tim dan kolaborasi, serta Kepekaan sosial dan empati dalam menghadapi dinamika psikososial.
Nilai Tambah yang Berlipat: Bagi Mahasiswa, Institusi, dan Masyarakat
Nilai dari proyek ini bersifat multidimensi. Bagi universitas, ini adalah bukti nyata komitmen Psikologi Unisa Yogyakarta. Bagi Puskesmas Gamping 1, kehadiran para mahasiswa membawa perspektif baru dan energi positif dalam mendukung layanannya.
Yang terpenting, bagi mahasiswa, ini adalah proses transformasi diri. Mereka pulang bukan hanya dengan sertifikat, tetapi dengan pengalaman hidup, kepekaan sosial, dan integritas yang terasah. Bimbingan dari psikolog klinis yang berpengalaman di puskesmas menjadi mentoring yang sangat berharga dalam membentuk kerangka berpikir yang profesional.
Investasi untuk Masa Depan
Proyek kemanusiaan selama 4 bulan ini lebih dari sekadar memenuhi syarat kurikulum MBKM. Ini adalah investasi untuk mencetak generasi psikolog masa depan yang tidak hanya profesional dan berintegritas, tetapi juga peduli dan peka terhadap isu-isu kemanusiaan.
Pengalaman langsung seperti ini adalah bekal yang tidak ternilai harganya. Keberlanjutan program semacam ini patut didukung penuh, karena membuktikan bahwa ketika kampus membuka diri untuk bermasyarakat, yang lahir bukan hanya lulusan yang kompeten, tetapi juga agen-agen perubahan yang siap membawa dampak positif bagi negeri.
#MBKM #KampusMerdeka #Psikologi #KesehatanMental #Yogyakarta #PuskesmasGamping #HumanitarianProject #CommunityService #Psikoedukasi #ODGJ