MAGANG DI PUSKESMAS MLATI 1 SLEMAN: Kolaborasi Nyata untuk Kesehatan Mental
Dalam upaya nyata menjangkau komunitas dan meningkatkan derajat kesehatan mental, Poli Psikologi Puskesmas Mlati 1 berkolaborasi dengan Mahasiswa Psikologi UNISA Yogyakarta menyelenggarakan Proyek Kemanusiaan yang berlangsung selama empat bulan.
Inisiatif ini merupakan wujud nyata dari penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), di mana mahasiswa tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi turun langsung ke masyarakat untuk mengaplikasikan ilmu dan membangun empati.
MBKM 4 Bulan yang Memberi Warna Nyata pada Pelayanan Kesehatan Mental
Selama 4 bulan , mahasiswa Psikologi UNISA Yogyakarta tidak sekadar magang, tetapi menjadi bagian aktif dari ekosistem pelayanan kesehatan. Program MBKM ini memberikan ruang bagi mereka untuk menerapkan teori psikologi secara langsung dalam skenario dunia nyata bersama tenaga profesional, melatih keterampilan klinis praktis, seperti teknik wawancara, assessment, dan intervensi psikoedukasi, dan membangun komunikasi dan empati yang dalam dengan berbagai lapisan masyarakat, mulai dari pasien, keluarga, hingga kader kesehatan.
Kolaborasi ini menciptakan sinergi yang powerful antara teori akademis dan praktik di lapangan, sekaligus memberikan suntikan tenaga dan perspektif segar bagi Puskesmas dalam menjalankan program kesehatan jiwa.
Ragam Aktivitas yang Menjangkau Berbagai Lapisan Masyarakat
Proyek kemanusiaan ini dirancang untuk memberikan dampak yang komprehensif dengan sasaran yang beragam:
- Psikoedukasi untuk Keluarga Pasien Jiwa
Keluarga sebagai support system utama diberikan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi anggota keluarga mereka. Melalui sesi ini, keluarga diajak untuk memahami gejala, cara merawat, dan pentingnya dukungan sosial dalam proses pemulihan.
- Screening Kesehatan Mental bagi Staf dengan PHQ-2 dan GAD-2
Kepedulian terhadap kesehatan mental tidak hanya untuk pasien, tetapi juga untuk para pemberi layanan. Staf Dinas Tenaga Kerja yang terlibat menjalani skrining awal untuk mendeteksi risiko depresi dan kecemasan, mengedepankan prinsip `care for the caregivers`.
- Penyuluhan dan Assesment untuk Pasien Prolanis dengan DASS-21
Pasien Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) mendapat perhatian khusus. Mereka tidak hanya menjalani assesment tingkat stres, kecemasan, dan depresi menggunakan kuesioner DASS-21, tetapi juga mendapatkan penyuluhan mengenai pentingnya kesehatan psikologis dalam mengelola penyakit fisik.
Terapi Mindfulness: Solusi Sederhana untuk Turunkan Kecemasan dan Stres
Salah satu highlight dari proyek ini adalah penerapan terapi mindfulness. Teknik sederhana yang dapat dipraktikkan sehari-hari ini ternyata membuahkan hasil yang signifikan. Setelah mengikuti sesi terapi, sebagian besar pasien melaporkan penurunan tingkat kecemasan dan stres yang mereka alami. Ini membuktikan bahwa intervensi non-farmakologis memiliki peran yang sangat besar dalam mendukung kesejahteraan mental.
Dampak dan Warisan yang Berkelanjutan
Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif dan dokumentasi, yang semakin memantapkan pemahaman peserta. Proyek ini berhasil dalam memberikan wawasan mendalam kepada keluarga pasien dalam mendukung proses pemulihan, meningkatkan pemahaman pasien Prolanis tentang keterkaitan erat antara kesehatan fisik dan psikologis, dan menciptakan kader kesehatan mental yang lebih terampil dan berempati.
Kolaborasi antara akademisi (kampus), layanan primer (Puskesmas), dan pemerintah (Dinas Tenaga Kerja) ini menjadi model ideal yang diharapkan dapat terus berlanjut. Proyek ini bukan akhir, melainkan sebuah langkah awal untuk membangun ekosistem kesehatan mental yang inklusif, empatik, dan berkelanjutan di masyarakat.
#KesehatanMentalUntukSemua #MBKMBerkarya #PsikologiUNISA #PuskesmasMlati1 #KolaborasiNyata #Mindfulness #PeduliKesehatanJiwa