MBKM DI SD MUHAMMADIYAH BODON: Bentuk Komitmen Nyata untuk Pendidikan Anak Usia Dini
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA Yogyakarta) melalui Program Studi S1 Psikologi kembali membuktikan peran aktifnya dalam dunia pendidikan dan pengembangan masyarakat melalui program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) Asistensi Mengajar. Selama empat bulan penuh, tiga mahasiswa terpilih, yakni Meri Ary Saputri, Laelly Dewi Sekar Tanjung, dan Nurul A’zahra Garwan, telah menjalani pengalaman praktik langsung mendampingi proses belajar anak-anak di RA dan KB Bintang Kecil, Sleman.
Program ini berpuncak pada kegiatan Gebyar P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang digelar pada Jumat, 22 November 2024. Gebyar P5 menjadi ruang pembelajaran tematik yang tidak hanya menyenangkan bagi anak-anak, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai karakter yang selaras dengan tujuan pendidikan nasional. Kegiatan ini disusun untuk membekali anak dengan pemahaman dasar mengenai isu-isu penting yang relevan dengan kehidupan masa kini dan masa depan.
Rangkaian kegiatan dimulai sejak 22 Oktober 2024 dengan kegiatan tanam bersama. Dalam aktivitas ini, seluruh kelas secara aktif menanam benih sawi dan bayam merah yang kemudian mereka rawat secara rutin setiap hari. Anak-anak belajar cara menyiram tanaman, mengenal kebutuhan cahaya matahari bagi tumbuhan, dan mencatat pertumbuhan tanaman secara berkala. Pendampingan dilakukan oleh para guru (Bunda Bintang Kecil), mahasiswa MBKM, serta komunitas KWT Edu Wisata Winong Asri, yang turut memberikan edukasi langsung kepada anak-anak.
Acara puncak Gebyar P5 dilaksanakan dengan antusias dan penuh keceriaan. Kegiatan diawali dengan senam sehat bersama antara siswa, guru, wali murid, dan mahasiswa pendamping. Setelah itu, anak-anak memanen hasil kebun mereka dan mengolahnya bersama orang tua menjadi berbagai makanan sehat. Proses memasak ini tak hanya mengasah keterampilan motorik dan koordinasi anak, tetapi juga memperkuat hubungan antara anak dan keluarga dalam konteks kegiatan belajar yang menyenangkan dan bermakna.
Berikut adalah beberapa nilai utama yang ditanamkan melalui kegiatan ini:
- Kesadaran lingkungan: Anak belajar menjaga alam lewat pengalaman menanam dan merawat tanaman.
- Kolaborasi sosial: Kegiatan melibatkan berbagai pihak – guru, orang tua, mahasiswa, dan komunitas – dalam satu tujuan pembelajaran yang terpadu.
- Kesehatan mental dan fisik: Anak diajak untuk bergerak, berinteraksi, dan mengekspresikan emosi secara positif dalam kegiatan terbuka.
- Kemandirian dan rasa tanggung jawab: Merawat tanaman dan menyiapkan makanan sendiri menjadi proses pembelajaran langsung tentang tanggung jawab.
Mahasiswa MBKM juga memperoleh banyak pengalaman reflektif dan praktis selama mendampingi program. Meri Ary Saputri mengaku belajar banyak tentang dinamika psikososial anak usia dini dan cara terbaik dalam membangun komunikasi yang ramah anak. Laelly Dewi Sekar Tanjung menyatakan bahwa kegiatan ini melatih dirinya untuk lebih peka terhadap kebutuhan anak dan mampu menyusun pendekatan pembelajaran berbasis psikologi perkembangan. Sementara itu, Nurul A’zahra Garwan menambahkan bahwa keikutsertaannya dalam program ini memberinya pengalaman konkret bagaimana teori psikologi bisa diterapkan langsung di lapangan secara adaptif.
Pihak RA Bintang Kecil pun memberikan apresiasi tinggi atas dedikasi mahasiswa UNISA. Menurut kepala sekolah, kehadiran mahasiswa tidak hanya meringankan tugas guru, tetapi juga membawa pendekatan baru dalam mendidik anak dengan lebih humanis dan partisipatif.
Ke depan, Prodi Psikologi UNISA Yogyakarta berkomitmen untuk melanjutkan dan memperluas program ini ke lebih banyak sekolah mitra. Selain sebagai bagian dari MBKM nasional, kegiatan ini juga menjadi media pembelajaran lintas konteks yang mempertemukan teori, praktik, dan nilai-nilai kemanusiaan. Mahasiswa diharapkan tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan sosial di masyarakat.