Seni tari mengandung nilai-nilai keindahan dan keluhuran lewat gerak dan sikap tubuh, yang dapat pula membentuk kepribadian manusianya.

Tari sudah menjadi bentuk seni yang terpisah dari bentuk seni yang lainnya seperti seni rupa, seni drama, seni sastra, seni musik/karawitan yang masing-masing sudah mempunyai bentuk tersendiri. Walaupun demikian tari bukanlah seni yang berdiri sendiri, tetapi seni yang kolektif yang memerlukan dukungan dari cabang seni-seni lainnya.

Tari tumbuh dan berkembang bersamaan dengan perkembangan kehidupan manusia. Banyak orang menganggap bahwa tari hanya sebagai alat hiburan yang sifatnya bergembira saja. Tetapi apabila kita amati lebih luas akan terdapat fungsi-fungsi lain yang dapat dimanfaatkan dalam segala aspek kehidupan manusia.

Media ungkap tari adalah gerak. Gerak tari merupakan gerak yang diperhalus dan diberi unsur estetis. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan maksud-maksud tertentu dari koreografer. Keindahan tari terletak pada bentuk kepuasan, kebahagiaan, baik dari koreografer, peraga dan penikmat atau penonton.

Menari adalah dorongan jiwa manusia sejak kecil untuk mengekspresikan diri ketika mendengar atau merasakan getaran suatu irama di dalam dirinya. Sayangnya, naluri ilmiah ini kadang lenyap/hilang begitu saja tanpa kita sadari.

Tentu saja bagi orang yang punya latar belakang kepekaan rasa estetika dan kinestetika yang terlatih, menonton pertunjukan tari akan dengan mudah dinikmati. Bagi yang lain, mungkin musik, penataan busana, gerakan-gerakan atau keterpaduan antara gerak dengan musiknya saja yang bisa dinikmati atau bagian tertentu dari pertunjukan.

Dengan demikian, setiap apresiator (penikmat seni) akan mendapatkan tingkat kenikmatan yang berbeda-beda sesuai dengan pengalamannya masing-masing. Pada prinsipnya seluruh aspek pertunjukan tari, baik aspek teknis maupun non teknis dapat dijadikan perhatian dalam menonton. Aspek-aspek tari yang dinikmati itu biasanya merupakan suatu konsep yang satu sama lain saling terkait, yakni : Wiraga, Wirahma dan Wirasa.